Raden Wijaya Menyikapi Kehadiran Pasukan Mongol di Kerajaan Singasari Setelah Kerajaan Tersebut Dipindahkan ke Kediri Oleh Jayakatwang

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas jawaban dari soal berikut:
Raden Wijaya Menyikapi Kehadiran Pasukan Mongol di Kerajaan Singasari Setelah Kerajaan Tersebut Dipindahkan ke Kediri Oleh Jayakatwang
disimak baik-baik ya…

 

Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari di sebut juga dengan Kerajaan Tumampel yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1922 dan merupakan sebuah kerajaan bercorak Hindu-Budha. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Ada dua versi dalam mengidentifikasi sejarah Tumapel atau Singasari, yaitu Pararaton dan Kakawin Nagarakretagama. Perbedaan ini meliputi daftar Wangsa Rajasa yang berkuasa dan angka tahunnya. Wangsa Rajasa sendiri adalah keluarga yang berkuasa di Kerajaan Singhasari dan Majapahit pada kurun abad ke-13 sampai ke-15. Wangsa ini didirikan oleh Ken Angrok pada awal abad ke-13 berdasarkan gelar yang didapatkannya, yaitu “Rajasa”. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa Singhasari dan berlanjut hingga Kerajaan Majapahit.

BACA:  Pengertian dan Contoh Majas Simile

Raden Wijaya
Raden Wijaya atau disebut juga Dyah Wijaya (wafat: Majapahit, 1309) adalah pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit yang memerintah pada tahun 1293-1309, bergelar Sri Kertarajasa Jayawardana, atau lengkapnya Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana.

Menurut Pararaton, Raden Wijaya adalah putra Mahisa Campaka, seorang pangeran dari Kerajaan Singhasari. Menurut Negarakertagama, Raden Wijaya adalah putra Dyah Lembu Tal, yang merupakan anak dari Mahisa Campaka (Narasinghamurti). Ia dibesarkan di lingkungan Kerajaan Singhasari.

Jayakatwang
Jayakatwang adalah bupati Gelanggelang (kini Madiun) yang pada tahun 1292 memberontak dan meruntuhkan Kerajaan Singhasari, yang kemudian ingin membangkitkan kembali kerajaan leluhurnya, yaitu Kerajaan Kadiri, tetapi hanya bertahan selama setahun sebelum dihancurkan oleh pasukan gabungan Mongol dan Majapahit.

 
BACA:  Jawaban Buku Paket Bhs. Indonesia Kelas 12 Hal. 42

Raden Wijaya Menyikapi Kehadiran Pasukan Mongol di Kerajaan Singasari Setelah Kerajaan Tersebut Dipindahkan ke Kediri Oleh Jayakatwang
Catatan Dinasti Yuan mengisahkan, pada tahun 1293, pasukan Mongol sebanyak 20.000 orang yang dipimpin Ike Mese, Kau Hsing dan Shih Pi mendarat di Jawa untuk menyerang Kertanagara, karena pada tahun 1289 Kertanagara telah melukai utusan yang dikirim Kubilai Khan raja Mongol.

Raden Wijaya memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol ini untuk menghancurkan Jayakatwang. Ia pun mengajak Ike Mese untuk bekerjasama. Wijaya meminta bantuan untuk merebut kembali kekuasaan Wangsa Rajasa di Jawa dari tangan Jayakatwang, dan setelah itu baru ia bersedia menyatakan tunduk kepada bangsa Mongol.

BACA:  Ketahui Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

Jayakatwang yang mendengar persekutuan Wijaya dan Ike Mese segera mengirim pasukan Kadiri untuk menghancurkan mereka. Namun pasukan itu justru berhasil dikalahkan oleh pihak Mongol. Selanjutnya, gabungan pasukan Mongol, Majapahit dan Madura bergerak menyerang Daha, ibu kota Kerajaan Kadiri. Jayakatwang akhirnya kalah dan ditawan bersama putranya Ardharaja dalam kapal Mongol.

Nah, demikian pembahasan kita tentang jawaban dari soal:
Raden Wijaya Menyikapi Kehadiran Pasukan Mongol di Kerajaan Singasari Setelah Kerajaan Tersebut Dipindahkan ke Kediri Oleh Jayakatwang
Semangat Belajar, Good Luck. ^-^

 

BACA JUGA:

© 2024 GURULESPRIVAT.NET