Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas jawaban dari soal berikut:
Pola pengembangan Paragraf : Mengubah Teks Hikayat Menjadi Cerpen
disimak baik-baik ya…
Bacalah kutipan hikayat berikut!
Tersebutlah sebuah negeri bernama Galangan. Di negeri itu hidup dua orang perempuan bersaudara. Si Kakak bernama Dayang Seri Anum, sedangkan si Adik bernama Putri Lindung Bulan. Setelah dewasa, Dayang Seri Anum menikah dengan Panglima Hitam, Yang Dipertuan Negeri Galangan. Putri Lindung Bulan menikah dengan Raja Selatan, Yang Dipertuan Muar. Dayang Seri Anum memiliki empat orang putra. Putra sulungnya diberi nama Panglima Dalung, putra kedua bernama Panglima Nayan, putra ketiga Muda Cik Leman, dan yang bungsu diberi nama Panglima Galangan. Putri Lindung Bulan memiliki seorang putri semata wayang yang diberi nama Gadis Cik Inam. Usia Gadis Cik Inam hanya bertaut hari dengan Panglima Nayan. Panglima Nayan lebih tua beberapa hari dari Gadis Cik Inam. Dayang Seri Anum mengusulkan kepada Putri Lindung Bulan agar Gadis Cik Inam ditunangkan dengan Panglima Nayan. Kata bersahut, gayung bersambut.
“Bersyukurlah kita, wahai Bang Lung,” sambut Putri Lindung Bulan karena suka citanya. ‘”Apalah salahnya, anak kita ditunangkan sedari kecil.”
Putri Lindung Bulan acapkali menyapa kakaknya dengan sebutan Bang Lung, sapaan yang sering digunakan orang muda kepada orang yang lebih tua. Acara pertunangan pun dilaksanakan sesuai adat istiadat Melayu. Kecil bertukar kain lampinan, kelak setelah keduanya dewasa, akan bertukar cincin bermata nilam. Karena Panglima Nayan dan Gadis Cik Inam masih sama-sama bayi, maka pertunangan mereka ditandai dengan pertukaran kain lampinan masing-masing. Menginjak usia dewasa, Panglima Nayan tidak seperti kebanyakan pemuda bangsawan lainnya yang lebih suka tinggal di lingkungan istana dan bergaul dengan sesama pemuda bangsawan. Panglima Nayan suka membaur dengan masyarakat di perkampungan-perkampungan. la banyak bergaul dengan keluarga orang kebanyakan.
Pertanyaan
Ubahlah kutipan hikayat tersebut ke dalam bentuk cerpen!
Pembahasan
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta. Sementara itu, cerpen adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi.
Secara singkat, struktur cerpen terdiri atas :
1. orientasi : pengenalan cerita, dapat berupa pengenalan tokoh atau latar.
2. komplikasi: bagian yang berisi permasalahan atau konflik cerita.
3. evaluasi: permasalahan yang menuju puncak dan mulai mendapat penyelesaian.
4. resolusi: penyelesaian permasalahan cerita.
5. koda: simpulan dan pesan moral yang terkandung dalam cerita.
Hikayat dapat diubah ke dalam bentuk cerpen dengan memunculkan konflik tertentu sehingga ceritanya lebih hidup dan menarik. Berikut adalah langkah-langkah mengubah hikayat menjadi sebuah cerpen:
1. Meringkas atau membuat sinopsis suatu hikayat.
2. Membaca dan memahami sebuah hikayat, kita dapat membuat sinopsis hikayat tersebut.
3. Menentukan dan menuliskan konflik-konflik antartokoh dalam penggalan hikayat tersebut.
4. Memperhatikan dan mencatat konflik-konflik yang terjadi antartokoh di dalamnya. Pada saat menulis cerpen, hanya satu konflik yang akan ditampilkan.
5. Memilih konflik yang menarik (mengesankan) berdasarkan data konflik yang sudah dirumuskan.
6. Memilih sebuah konflik yang dianggap menarik dan dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen.
7. Mengembangkan pilihan konflik tersebut menjadi cerita pendek.
8. Dalam membuat sebuah cerita pendek, harus menghilangkan gaya bahasa kuno atau arkais. Selain itu, harus memperhatikan alur dan sudut pandang.
Pengubahan hikayat menjadi cerpen dapat dikembangkan melalui kerangka berikut :
1. Tema: Perjodohan
2. Tokoh/penokohan: Dayang Seri Anum, Putri Lindung Bulan (penurut), Panglima Nayan (baik hati), Gadis Cik Inam
3. Konflik: Dayang Seri Anum dan Putri Lindung Bulan menunangkan Gadis Cik Inam dengan Panglima Nayan sejak kecil.
4. Sinopsis: Di negeri Galangan, hiduplah sepasang kakak beradik bernama Dayang Seri Anum dan Putri Lindung Bulan. Setelah dewasa, Dayang Seri Anum menikah dengan Panglima Hitam, Yang Dipertuan Negeri Galangan dan memiliki empat anak laki-laki, salah satunya adalah Panglima Nayan. Sementara itu, Putri Lindung Bulan menikah dengan Raja Selatan, Yang Dipertuan Muar, dan hanya memiliki seorang anak perempuan, yaitu Gadis Cik Inam. Dayang Seri Anum mengusulkan agar Panglima Nayan ditunangkan dengan Gadis Cik Inam dari kecil. Oleh karena itu, acara pertunangan dilakukan sesuai adat istiadat Melayu, yaitu dengan bertukar kain lampin.
Nah, demikian pembahasan kita tentang jawaban dari soal :
Mengubah Teks Hikayat Pada Kutipan Menjadi Cerpen
Semoga Membantu ^-^
Semangat Belajar, Good Luck.